Download lagu Kontra Muerta oleh Morgue Vanguard Mp3 disertai lirik lagu di Stafaband. Download Gak Ribet dan CEPAT. Lagu Kontra Muerta adalah album single.
Artis | Morgue Vanguard |
Judul | Kontra Muerta |
Album | Kontra Muerta (Single) |
Dirilis | 2019 |
Album Tracks | Total 2 Tracks |
Durasi | 04:50 |
Audio Summary | MP3, 48 kHz |
Di kedalaman hutan yang tergelap
Dan rawa yang paling senyap
Jangan pernah melunak ketika datang senjakala
Marah lah pada
Lihat Semua Lirik
Di kedalaman hutan yang tergelap
Dan rawa yang paling senyap
Jangan pernah melunak ketika datang senjakala
Marah lah pada pudaran sinar
Gejolak kawula muda serupa kejang delapan tiga
Bergolak gelora rima serupa pembebasan Papua
Mengganti pandu dengan gelegar petir
Menemukan padanan candu yang membuat Chairil menulis syair
Meribak tamsil alasan hidup seorang martir
Membaca tafsir graffiti Phase Two dan Zephyr
Berpose b-boy stand di atas hamparan pasir
Sebelum datang menagih hari filsafat sebagai martil
Mengada bersama merakit patahan makna
Irama abad bawa jagad serupa Afrizal Malna
Mencuri nyala api dari puisi Agam Wispi
Hingga kebenaran tak lagi berpihak kepada nisbi
Di hari mereka membakar lembaran, kami bakar jembatan
Di belakang, dengan ekstasi yang sama di hari pertama
Mendengar Bad Brains dengan HeartattaCk di tangan
Lewati gelapnya zaman dengan buku dan rekaman
Bakar birama macam Pramoedya bakar sampah
Kaki jejak tanah, kepala menengadah
Berpantang lalai pantangi hidup terjajah
Hingga jasad terkubur enam kaki bawah tanah
Bakar birama macam Pramoedya bakar sampah
Kaki jejak tanah, kepala menengadah
Berpantang lalai pantangi hidup terjajah
Hingga jasad terkubur enam kaki bawah tanah
Inspirasi tak datang dari waktu yang menyerah
Yang memberangus risalah atau sudut yang mengalah
Jika ada tugas sejarah dari pedang rima sebilah
Adalah mencatat semangat zaman dan mencegah
Diri merapat ke barisan penyeragam ranah
Pantang hidup tanpa marwah, tulis bait tanpa arwah
Menggapai transendensi, ambil alih kendali
Hidup yang berkubang pada mesin yang berotasi
Kenali angkara di antara Thukul menyusun aksara
Merancang rencana menyusun kepalan menghias angkasa
Hirup kina Harry Roesli saat menulis Malaria
Jatuh cinta bersama lembaran Sapardi dan Neruda
Pernah kah pula kau dengar gemetar lutut tiran
Saat Mentari bersinar dari petikan gitar Abah Iwan?
Jantung berdegup kala membaca kisah sepenuturan
Orwell, Rendra, Nyanyian Baru Roem Topatimasang
Bakar birama macam Pramoedya bakar sampah
Kaki jejak tanah, kepala menengadah
Berpantang lalai pantangi hidup terjajah
Hingga jasad terkubur enam kaki bawah tanah
Bakar birama macam Pramoedya bakar sampah
Kaki jejak tanah, kepala menengadah
Berpantang lalai pantangi hidup terjajah
Hingga jasad terkubur enam kaki bawah tanah
Bakar birama macam Pramoedya bakar sampah
Kaki jejak tanah, kepala menengadah
Berpantang lalai pantangi hidup terjajah
Hingga jasad terkubur enam kaki bawah tanah
Bakar birama macam Pramoedya bakar sampah
Kaki jejak tanah, kepala menengadah
Berpantang lalai pantangi hidup terjajah
Hingga jasad terkubur enam kaki bawah tanah
Tepuk tangan bagi mereka yang
Menyulut bara dari derai-derai halaman
Bagi hari-hari memburu nyawa pada Tetralogi Buru
Berguru pada puisi Romomangun di Kali Code
Dan membacakan puisi pamflet di depan Koramil
Tepuk tangan bagi jalan sepi tengah malam
Yang dijajaki mereka yang tak pernah jera
Hidup sepenuhnya dan memaknai dunia
Rest in Peace Wahyu Permana
We miss you
Akan tiba hari perginya ginjal dan lambungmu
Jantung berhenti, menghitung kelelahan harimu
Akan tiba hari di mana teman tak ada yang lagi tersisa,
Lirik tak lagi berbisa
Dan hasrat berontak hanya tinggal sisa-sisa
Tapi tidak hari ini
Akan datang hari di mana melawan penindasan adalah kesia-siaan
Akan datang zaman yang akan memberi karpet merah bagi
Despot, rezim, tiran, firaun dan segala kata macam gantinya
Akan tiba waktu di mana setiap orang menjilat
Pantat kekuasaan dan berpura-pura menjadi pahlawan
Akan selalu ada mendung bergelayut
Kala dibantai tanpa ujung
Kala mengalah
Kala hidup tak berarti apapun
Dan kala kematian datang
Kita bisa percaya bahwa kanker kekalahan
Menempel pada paru-paru takdir, serupa nikotin
Dan pada akhirnya akan ada waktu berpetualang berakhir
Tapi tidak hari ini
Niscaya terbungkam,
Tidak hari ini
Langit pasti menutup,
Tapi tidak hari ini
Detaknya akan berdiri, rangkul kawan kalian kanan-kiri
Gelap pasti kan datang,
Tapi tidak hari ini!
Untuk Jojon dan Ginan
Lihat Sedikit Lirik