Download lagu Demi Masa oleh Morgue Vanguard, Doyz Mp3 disertai lirik lagu di Stafaband. Download Gak Ribet dan CEPAT. Lagu Demi Masa adalah album Demi Masa.
Artis | Morgue Vanguard Doyz |
Judul | Demi Masa |
Album | Demi Masa (Album) |
Dirilis | 2019 |
Album Tracks | Total 2 Tracks |
Durasi | 03:06 |
Audio Summary | MP3, 48 kHz |
Masa masa terlahir dalam sahaja
Pancaroba terakhir salam angkara
Ceceran kilasan di atas tilas
Bersanding dengan jajaran gagasan berbalas
Lihat Semua Lirik
Masa masa terlahir dalam sahaja
Pancaroba terakhir salam angkara
Ceceran kilasan di atas tilas
Bersanding dengan jajaran gagasan berbalas culas
Penyintas semesta ruang dan waktu
Melintas diatas semua kubang laraku
Memori panas semusim di rural Sydney
Antusias pemukim dan sundal silang birahi
Mufakat khianat di kamar gelap
Muslihat rebut maslahat dalam makar senyap
Runut suara asa yang lengang terhalang palang prahara
Tuntut paksa galang ulang prasangka
Tiada aura kebersamaan
Di setiap kemasan pembungkus kain kafan
Selayak diri terbujur di liang lahat
Dikoyak sepi terkubur di lubang bertanah padat
Saat ayah berpulang untuk jelang fase ketiga
Tersisa payah dulang air di rentang oase logika
Ajari aku tuk menafsir makna keberadaan
Esensi baku di ufuk barat kehidupan
Kawan sejati tak lari, ia di cari
Teman sehati tiupkan nafas sekali lagi
Hingga adiwarna hadir berlipat ganda
Asa mengembang di raga jelang swastamita
Pesan yang disampaikan taufan pada badai serumpun
"Larilah ke dalam kesendirianmu", ia berpantun
Tidak kah kau dengar dengung lalat berkerumun
Mengajakmu bergabung pada sengkarut qanun pemasung
Demi masa, waktu terbuangku tak terhitung
Tak kan ku ulang meski limbung di dasar palung
Macam harap yang kami gantung pada utopia menggunung
Diarak mendung jauh ke ujung utara Kota Bandung
Demi setiap doa pada setiap Kamisan
Tak semua kepergian harus diiringi tangisan
Janji kami merekam zaman hingga waras penghabisan
Serupa nyala Ginan dan pijaran bara Sebastian
Tak semua ingatan tergelap datang beriringan
Dengan angkara, bahkan disana letak kita menyimpan
Peraduan kesenduan yang dititipkan hujan
Yang di hunus kala pedang tak lagi berguna dipertempuran
Seiring kobaran padam perlahan
Datang waktu kalian lelah menagih janji teman
Muak pada penundaan
Murka yang terjinakkan
Lelah menghitung detik yang tercampakkan
Tak membiarkan hidup hanya selewat mampir di gugusan
Berakhir ditenggelamkan keputusan-keputusan
Dengan sedikit bisa tersisa dari ordo Pancaroba
Kubuatkan kau peluru dari setiap jejak langkah kunjungan
Dari pusara kawan di Sirna Raga
Di seberang Terminal Dago
Di bawah lampu jalan di Wastukencana
Di bawah langit tosca
Jalani rentang lintasan waktu
Hadapi rintang kehidupan aku
Bernafas tuk mereka yang bertumpu di
Hadapan daras lafal sisa umur tanpa penyesalan
Yang akan kami biarkan terbakar sebelum meredup
Jangan tunda melepas angkara berjelajah
Karena hari esok memiliki ruang hampanya sendiri yang memadamkan api
Hidupi puisimu, Kamerad