Download lagu Nafas Orang Kota oleh Ukays Mp3 disertai lirik lagu di Stafaband. Download Gak Ribet dan CEPAT. Lagu Nafas Orang Kota adalah album Bisa Berbisa.
Artis | Ukays |
Judul | Nafas Orang Kota |
Album | Bisa Berbisa (Album) |
Dirilis | 1994 |
Album Tracks | Total 10 Tracks |
Durasi | 05:02 |
Audio Summary | MP3, 48 kHz |
Lirik Lagu
Di pinggir lorong kota yang kemilau
Termenggulah seorang, oh musafir
Memerhati nafas-nafas manusia
Kelesuan, kepasrahan, kepenatan
Berbisiklah sang musafir sendirian
Oh, inikah dikatakan kemodenan?
Sedang kejahilan masih ada
Pada diri generasi
Lihat Semua Lirik
Lirik Lagu
Di pinggir lorong kota yang kemilau
Termenggulah seorang, oh musafir
Memerhati nafas-nafas manusia
Kelesuan, kepasrahan, kepenatan
Berbisiklah sang musafir sendirian
Oh, inikah dikatakan kemodenan?
Sedang kejahilan masih ada
Pada diri generasi berilmu, bertamadun dan ceria
Di lorong kota itu, ada berbagai cerita
Tentang masyarakat yang hilang punca
Mereka bermusuhan mencari apa
Apa saja, tanpa hiraukan nasib
Nusa bangsa, ooh
Wacana hidupmu bagaikan nista
Di sebalik cahaya ada gelapnya
Morality, keilmuan, keimanan
Hanya bersaluti nama
Melindungi kesamaran di mata
Mengapakah kau sanggup
Mendustai yang anarki?
Pandanglah pada alam
Yang semakin huru-hara
Di manakah perananmu
Untuk pertahankan bangsa agama
Yang semakin terbiar keranamu?
Di lorong kota itu masih ada tetamu
Setiap siang dan malam
Urusan manusia maharajalela
Oh, serabutnya
Di lorong kota itu masih ada sendamu
Sedang bersyair merdu, terus menyusuri
Oh, fantasi ngeri sebelum nafas terhenti
Simpangan kota ini
Bangkitlah engkau dari mimpi-mimpi
Di lorong kota itu, ada berbagai cerita
Tentang masyarakat yang hilang punca
Mereka bermusuhan mencari apa
Apa saja, tanpa hiraukan nasib
Nusa bangsa, ooh
Di lorong kota itu masih ada tetamu
Setiap siang dan malam
Urusan manusia maharajalela
Oh, serabutnya
Di lorong kota itu masih ada sendamu
Sedang bersyair merdu, terus menyusuri
Oh, fantasi ngeri sebelum nafas terhenti
Simpangan kota ini
Bangkitlah dari mimpi
Di lorong kota itu masih ada tetamu
Setiap siang dan malam
Urusan manusia maharajalela
Oh, serabutnya
Di lorong kota itu masih ada sendamu
Sedang bersyair merdu, terus menyusuri
Oh, fantasi ngeri sebelum nafas terhenti
Simpangan kota ini
Bangkitlah dari mimpi
Di lorong kota itu masih ada tetamu
Setiap siang dan malam